

Review Film
“ My Name Is Khan”
Disusun Oleh
:
Ambarwati 611 5111 028
Meti Rahmawati 611 5111 018
Indriana Hidayah 611 5111 025
Risma Ayu W 611 5111 019
Wahyuni 611 5111 013
UNIVERSITAS
TEKNOLOGI YOGYAKARTA
FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN
AJARAN 2012-2013
I JUDUL
Judul film yang kita ambil untuk review tugas
kepribadian II yaitu film India yang
berjudul “My Name Is khan” yang menceritakan tentang seseorang yang mengalami
gejala autisme yaitu sindrom asperger.
II TOKOH DAN
SIFAT
1) Shah Rukh Khan
sebagai Rizwan Khan
Dia muslim India yang mengalami gejala autisme yaitu sindrom asperger
sejak lahir sehingga ia sulit berkomunikasi dengan lingkungan sekitar namun dia
memiliki intelegensi yang tinggi serta pandai berbahasa Inggris. Dia juga
pusing ketika melihat warna kuning dan suara keras serta cemas ketika berada dalam
tempat baru dan orang baru.
2) Kajol sebagai Mandira
Mandira memerankan tokoh sebagai janda beranak satu
yang bekerja di salon kecantikan yang
kemudian menjadi istrinya Rizwan. Dia merupakan kebahagiaan dari Rizwan selama ini yang dicarinya
seperti pesan sang ibu sebelum meninggal.
3) Zarina Wahab sebagai
Ibunya Khan
Ibunya memahami dengan keabnormalan yang diderita
anaknya, namun dialah yang telah mengajarkan banyak hal terhadap Rizwan. Dia
juga menyadari jika anaknya merupakan anak yang cerdas sehingga dia yakin dan
berpesan kepada Rizwan untuk mencari kebahagiaan karena dia bisa menjalani
hidup dengan mandiri.
4) Jimmy Shergill
sebagai Zakir Khan (Kakak Rizwan Khan)
Dia kakak dari Rizwan Khan yang kemudian
memperkerjakan Rizwan di perusahaannya sebagai sales/marketing di
perusahaannya.
5) Sonya Jehan sebagai
Zakir hasena
Adik ipar Rizwan. Dia seorang dosen psikologi yang merasakan
“keanehan” pada perilaku Rizwan hingga akhirnya dia juga yang membawa Rizwan ke
Pusat Penanganan Autisme.
6) Yuvaan Makaar sebagai
Sameer
Sam merupakan putra sema wayang Mandira sekaligus
satu-satunya teman bermain Rizwan.
III SINOPSIS FILM “MY
NAME IS KHAN”
My name is Khan bercerita tentang sosok
Rizwan Khan, seorang muslim India yang sejak lahir menderita Sindrom Asperger
(Asperger syndrome), sebuah gejala autisme dimana para penderitanya memiliki
kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
Uniknya penderita sindrom ini memiliki
IQ yang relatif tinggi sehingga dianggap cerdas walau terkadang minim emosi
layaknya manusia normal. Rizwan pandai berbahasa Inggris serta memilki keahlian
dalam bidang mekanik. Bersama sang ibu yang janda (Zarina Wahab), Rizwan
tinggal bersama adiknya Zakir Khan (Jimmy Shergill) di wilayah kumuh
Borivali-Mumbai.Ibunya sangat memahami keadaan Rizwan, namun beliau juga yang
mengajarkan banyak hal terhadap Rizwan.
Pada usia 18 tahun, sang adik
mendapatkan beasiswa untuk belajar di Amerika Serikat. Tidak berapa lama
kemudian sang ibu meninggal dunia karena sesak nafas, sebelum menghembuskan
nafas terakhirnya, sebuah pesan diberikan untuk Rizwan, sang ibu berpesan
padanya untuk terus mengejar kebahagiaannya sendiri.
Zakir lalu memboyong Rizwan untuk tinggal
bersamanya di San Fransisco dan memberikan pekerjaan sebagai sales obat
kecantikan di perusahaannya. Istri Zakir, Haseena (Sonya Jehan) seorang dosen
psikologi adalah orang pertama yang merasakan “keanehan” tingkah Rizwan.
Dari situ Haseena kemudian membawa
Rizwan ke pusat penanganan autis, hingga akhirnya terdeteksi kalau Rizwan
menderita Sindrom Asperger. Lewat sejumlah terapi, Rizwan akhirnya bisa hidup
mandiri di San Fransisco yang keras sebelum akhirnya jatuh cinta dengan Mandira
(Kajol), janda beranak satu yang membuka salon kecantikan di San Fransisco.
Bagi Rizwan, sosok Mandira adalah salah
satu bentuk kebahagiaan yang selama ini dicarinya seperti pesan sang ibu
sebelum meninggal. Walaupun sempat ditentang oleh sang adik karena perbedaan
agama antara Rizwan yang muslim dengan Mandira yang Hindu, namun pernikahan
mereka berjalan harmonis.
Kehidupan keluarga yang harmonis antara
Rizwan, Mandira dan sang anak semata wayang mereka, Sameer (Yuvaan Makaar)
berubah total saat sejumlah teroris yang mengatasnamakan agama dan suku
menyerang menara kembar World Trade Center di New York pada September 2001.
Sebuah peristiwa memilukan kemudian
terjadi dalam keluarga kecil Rizwan dimana mereka harus kehilangan Sameer yang
dibunuh secara sadis oleh teman sekolahnya karena isu rasial. Mandira yang
terpukul lalu mengusir Rizwan. Mandira mengultimatum Rizwan untuk tidak boleh
kembali sebelum dia memberitahu Presiden Amerika Serikat bahwa dirinya bernama
Khan dan bukan teroris.
Rizwan yang putus asa karena harus berpisah
dengan orang yang dicintainya lalu memulai petualangannya melintasi berbagai
negara bagian Amerika Serikat demi bertemu dengan calon Presiden Barrack Obama
yang sedang berkampanye keliling Amerika. Tekadnya hanya satu, memberitahu
Presiden Amerika Serikat terpilih bahwa namanya adalah Khan dan dia bukan
teroris.
Hingga
suatu saat, ketika presiden ingin berkunjung ke salah satu Universitas dia
turut hadir. Dan dalam kerumunan oraang banyak itulah dia mengatakan “bapak
presiden nama saya Khan dan saya bukan teroris”. Sayangnya, orang yang berada
disekitarnya mendengarnya jika dia seorang teroris. Hingga para pengawal
presiden melepaskan tembakan dan akhirnya dia ditangkap dan dimasukkan ke
penjara.
Hingga
akhirnya banyak pihak yang mendukung Rizwan damn ada sebuah bukti berupa
rekaman jika ia secara tidak langsung telah membantu pihak kepolisian menemukan
buronan yang bernama Dr. Faisal. Akhirnya dia bebas.
Setelah
bebas ia mendengar kabar dari televise jika ada serangan badai ke daerah
Wilhelmina, Georgia untuk menemui mama Jenny. Sesampainya disana dia membantu
mama Jenny dan tetangganya untuk memperbaiki gereja yang hamper roboh. Dari
situlah ada reporter sebuah televisi (Raj Burman, Star News) yang meliputnya. Sehingga
dia menjadi inspirasi pada saat itu karena tindakan sosialnya dan hingga
akhirnya dia berhasil menemui presiden Amerika serta mengatakan “nama saya Khan
dan saya bukan teroris”.
IV TEORI
DAN ANALISIS
Pengertian
Sindrom Asperger (Asperger syndrome,atau AS) adalah salah satu gejala autisme di
mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan
lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima. Sindrom ini ditemukan oleh Hans
Asperger, seorang dokter anak asal Austria pada tahun 1944, meskipun baru
diteliti dan diakui secara luas oleh para ahli pada dekade 1980-an. Sindrom
Asperger dibedakan dengan gejala autisme lainnya dilihat dari kemampuan liguistik
dan kognitif para penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan, bahkan
dengan IQ yang relatif tinggi atau rata-rata (ini berarti sebagian besar
penderita sindrom Asperger bisa hidup secara mandiri, tidak seperti autisme
lainnya).

Bagian otak yang memiliki kaitan untuk
melakukan hubungan sosial dengan orang lain juga sebenarnya mengontrol
bagaimana tubuh bergerak dan juga keseimbangan tubuh. Karena itu, seorang
penderita sindrom Asperger terkadang mengalami masalah yang melibatkan
pergerakan tubuh, seperti cara berjalan yang terlihat aneh. Serta mereka justru
menemukan hal-hal kecil yang orang lain sering dilewatkan atau diremehkan.

Gangguan
ini bisa dipicu oleh disfungsi otak yang bisa terjadi akibat trauma, penyakit,
atau struktur otak yang abnormal.

Gejala Sindrom Asperger pada Anak
v
Anak-anak
dengan Asperger memiliki masalah dengan kontak mata. Mereka menghindari kontak
mata saat berkomunikasi atau tidak mempertahankan kontak mata.

v
Gerakan
motorik tidak terkoordinasi yang meliputi postur tubuh yang aneh, gaya berjalan
yang kaku, atau gerakan canggung.

v
Terobsesi
pada pengulangan. Anak dengan sindrom Asperger melakukan suatu hal
berulang-ulang dan takut pada perubahan.

v
Gaya bicara
cenderung formal.

v
Sibuk dengan
diri sendiri, berpikir tidak fleksibel, dan kurang imajinasi.

v
Gangguan
interaksi sosial

v Sulit memahami emosi. Mereka memiliki ekspresi wajah
yang minim dan tidak bisa memahami ekspresi wajah orang lain.

v
Memiliki
memori hafalan yang sangat baik dan dapat menyajikan banyak fakta tentang
subyek yang menarik minat mereka tetapi tidak bisa membentuk kesimpulan apapun.

v
Tidak
memiliki respon yang kuat terhadap rasa sakit, dan memiliki sensitivitas
berlebih terhadap suara atau tekstur tertentu.

Gejala Sindrom Asperger pada Orang Dewasa
Orang dewasa dengan sindrom Asperger bisa
hidup normal seperti menikah dan bersekolah tinggi. Mereka bisa pula sukses
dalam karir mengingat kemampuan yang luar biasa dalam mengingat dan begitu
fokus dalam bidang minat mereka.Namun, penderita sindrom Asperger cenderung
lebih mudah depresi dan menderita kecemasan akibat kekhawatiran tidak
diterima.Meskipun tidak sepenuhnya dapat disembuhkan, gejala sindrom Asperger
bisa terus diperbaiki seiring dengan waktu.

Berikut adalah gejala sindrom Asperger pada
orang dewasa:
1.
Memiliki
minat besar pada suatu bidang khusus .

2.
Kaku dan
tidak fleksibel dalam pola berpikir.

3.
Tidak dapat
mengatur perilaku sosial dengan baik.

Begitu juga ketika ketika dalam
petualangannya dia sedang salat di masjid dan mendengar ceramah seseorang yang
bernama Dr. Faisal. Dia merasa jika Islam itu merupakan agama yang menyukai
perdamaian dan membenci pertikaian, hal itu berbeda dengan apa yang dikatakan
oleh Dr. Faisal hingga dia mengatakan jika Dr. Faisal itu pembohong, setan dan
orang jahat.
4.
Memiliki
masalah dalam mengelola amarah, mengendalikan perasaan cemas, depresi, dan
ketakutan.

Bahkan setelah dia dikeluarkan dari penjara
karena terbukti tidak bersalah tanpa dia
melihat Mandira namun Mandira tidak melihatnya. Dia berprasangka jika Mandira
memang tidak ingin bertemu dengannya karena dia belum berhasil menemui presiden
Amerika padahal dalam kenyatannya Mandira memang tidak melihatnya.
5.
Melakukan
suatu hal secara berulang untuk merasa aman.

6.
Berada di
bawah tekanan jika rutinitas berubah.

7.
Mereka
terobsesi dengan hal-hal biasa seperti jadwal kereta api, cuaca, atau gadget.

Pengobatan Sindrom Asperger
Terdapat berbagai prosedur perawatan dan
pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita sindrom Asperger. Berikut adalah
diantaranya:
1. Terapi kognitif
2.
Pelatihan ketrampilan sosial.
3. Terapi wicara dan aktivitas bisa membantu
anak dengan sindrom Asperger.
4. Terapi fisik untuk membantu dalam kontrol
gerakan anggota tubuh.
Banyak dari perilaku penderita sindrom
Asperger yang disalahpahami. Mereka dianggap sebagai orang yang egois, dingin,
tidak peduli, dll. Padahal perilaku tersebut bukan sesuatu yang disengaja, yang
bahkan tidak disadari oleh para penderita sindrom Asperger.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar